Anak-anakku telah mengambil keputusan
Tanpa sadar dan dalam ketidak tauan
Dijadikan perisai dalam kepolosan
Memanfaatkan apa yang disebut sebagai kesetiaan
Dijadikan pahlawan, untuk menutupi yang sejatinya hanya korban
Diatas mezbah.. sang dewa rakus penghisap darah.. yang bagaikan lintah..
Yang ternyata masih terus meminta persembahan..
Pengabdian terlanjur diberikan tanpa bisa lagi keluar dari kubangan..
Dengan tumbal-tumbal yang masih akan terus dibayarkan..
Kukira kalian telah cukup dewasa untuk dapat menangkap makna..
Dan bisa berdiri diatas kaki sendiri sambil belajar yang hakiki
Maafkan aku, yang tak bisa lagi menolongmu..
Dengan jahat kalian telah terenggut dariku..
Sekedar untuk menyanjung harga diri dan memanjakan emosi..
Atau sekedar memuja rasa, bahwa diri paling suci...
Namun akan terus kuselimuti kalian dengan kerinduan..
Dan rasa sayang yang tak pernah terbungkamkan..
Walau ada bilur-bilur luka dihati kita..
Namun kasih tetap diatas segalanya
Suatu saat kan kujemput kalian
. dalam rengkuhku.., dalam pelukku.., wahai anak-anakku..