08 June 2006

Ariel - My Son

Tak terasa 16 bulan telah berlalu semenjak kelahiran Ariel putra terkecilku, moment ini akhirnya saya pilih sebagai Posting kedua di My Blog..
Ariel sekarang sudah tumbuh menjadi tidak seperti bayi lagi, walau tidak segemuk saat bulan-bulan awal kelahirannya, namun patut disyukuri bahwa Ariel berkembang menjadi anak yang energik, ngglithis, banyak tingkah dan setiap aktifitasnya sering mengundang tawa. Selain itu juga banyak bicara yang kami-kami orangtua masih susah mencerna maknanya, walaupun satu dua ada yang jelas bisa dipahami maksudnya, seperti: Papa, Mama, Pipi (yang kadang berarti Pipi atau Pipis), Nene (Nenen), Mimik, Mi (Mie), Mamam (maem), Ja (jatuh), dsb, tapi sebagian besar ucapannya adalah bahasa planet.
Saya benar-benar suka pandangi wajahnya, benar-benar sebuah komposisi yang luar biasa dari sang Seniman Agung, matanya yang bulat indah berbulu mata lentik dipadu dengan hidungnya yang lumayan mancung plus mulut mungil dengan garis-garis bibirnya yang bak lukisan lengkap dengan belahan dagu yang agak samar. Saat tertawa akan tampak berjajar enam buah giginya, empat diatas dan dua dibawah .. uh.. sungguh menggemaskan.
Yang menarik lagi, sepertinya dia adalah anak yang rajin/sregep (semoga akan begitu sampai dewasa) Bisa bayangkan saat dia nyapu.. dengan sapu yang panjangnya dua kali tinggi tubuhnya..? juga kalau dia ikut-ikutan ngepel pakai sodokan, juga kalau dia pegang lap dan dengan sungguh-sungguh menggosok-gosokan ke perabot dirumah kami.. pokoknya selama nggak tidur.. dia akan lakukan apa saja.. kayak nggak ada capai-nya.
Ariel.. kenapa saya pilih nama itu, stop.. jangan salah sangka seperti sering dikomentarkan banyak tetangga. Sungguh..!, Nggak ada hubungannya sama sekali dengan Peter Pan.. Simaklah Puisi berikut yang saya buat saat kelahirannya:

BUAH HATI HADIAH DARI SURGA

Di hari Minggu, 6 Februari 2005
Saat mentari mulai menutupi separo wajahnya
seiring senja yang merekahkan senyumnya
Pertama kali kau hirup udara,
disusul dengan tangismu yang membahana
Seolah sebuah pemberitahuan “ Papa.., Mama.., aku telah ada..!!”
Kau bawakan sebongkah bahagia dan segugus sukacita
Sebagai akhir sembilan bulan penantian,
juga awal sebuah lagi perjuangan panjang

Kuberi nama kau: Ariel Osaze Koinda Budi

Karena dipundak mungilmu telah kugantungkan setumpuk harapan
Ariel, berarti sang Singa dari Yehuwa,
Osaze, berarti pribadi kesayanganNya.., sedangkan
Koinda Budi adalah paduan nama Papa dan Mama
Sanggupkah kamu memikulnya, anakku..?
Selain menjadi pemer-erat cinta kami
Jadilah pria perkasa - jasmani, batin dan rohani
Jadilah pribadi kesayangan Yehuwa,
yang juga dikasihi dan disayangi semua
sepanjang usiamu.., tanpa batas waktu..














Tangisan Pertamanya di RS.Elisabeth Semarang