06 December 2006

Bajaj Pulsar 180 DTSi , motornya pria sejati

PT Bajaj Auto Indonesia (BAI), meluncurkan motor sport 4-tak, Bajaj Pulsar DTS-i (Digital Twin Spark-ignition) berkapasitas 180cc menggunakan sistem throttle ignition-control yang bekerja bersamaan dengan sistem capacitor discharge ignition ( CDI ) berteknologi digital yang dikendalikan oleh chip untuk penentuan waktu pengapian yang tepat di dalam segala kondisi. Rancangan dua busi mendorong dan menyeimbangkan penyebaran pembakaran yang berdampak terhadap pembakaran yang lebih efisien dan yang akhirnya menghasilkan performa yang lebih baik dan rendah emisi.

Motor ini memiliki tampilan yang memikat dengan bentuk aerodynamic yang kokoh dan dijanjikan memiliki peforma yang mumpuni namun tetap nyaman dikendarai. Bebarapa keistimewaan dari Bajaj Pulsar bertransmisi 5 percepatan ini selain DTSi-nya:

  1. Suspensi Nitrox dengan gas nitrogen untuk meredam guncangan pada kondisi jalan yang ektrim sekalipun.
  2. Digital LCD Speedometer (CW),
  3. Self Cancelling Indicator (CW). Artinya lampu sein akan non-aktif dengan sendirinya saat motor kembali dalam posisi lurus usai berbelok.
  4. Back Lit Switch Contro/l (CW), sebuah iluminasi lampu pada tuas kontrol untuk memudahkan berkendara di malam hari.

Pulsar DTS-i dilepas dengan dua varian yaitu pelek jari-jari (Spook Wheel/SW) dan pelek racing (Cast Wheel/CW), dengan 4 warna pilihan: Ebony Black, Wine Red, Long Beach Blue dan Titanium Silver.
PT Bajaj Auto Indonesia memberikan garansi 3 tahun atau 30.000 km, tinggal pertanyaannya sekarang: Seberapa banyak jaringan after sales akan menyebar?, Bagaimana ketersediaan Sparepartnya?, akan mahalkah harganya? Terakhir, kapan akan sampai di Semarang?.
Pulsar DTS-i telah dipamerkan di hadapan publik pada Jakarta Motorcyle Show tangal 11-19 November 2006 yang lalu di Jakarta Convention Center dan PT Bajaj Auto Indonesia ternyata menjadi salah satu Sponsor utamanya.

Produsen memberinya slogan Definitely Male yang artinya Benar-benar Jantan dan kayaknya saya setuju sekali dengan ungkapan itu, selain tampilan luarnya yang macho dan inovatif juga dibenamkan tehnologi-tehnologi yang oke punya dibandingkan dengan motor-motor sekelasnya. Yang paling menarik adalah harganya yang konon berada dalam kisaran diatas Suzuki Thunder 125 namun masih dibawah Honda Mega Pro.
Suzuki Thunder dengan body besar namun bersylinder cuma 125 cc walaupun dengan harga terjangkau tapi terasa nanggung, sedangkan Honda Mega Pro yang baru CC memang lebih memadai (160cc) dengan tehnologi didalamnya yang masih konservatif namun harganya minta ampun... Dengan kondisi inilah Pulsar DTSi 180 sepertinya akan menjadi jalan keluarnya.., Ohh.. seandainya saya punya duit.... dan sudah ada dijual di Semarang.. mau deh..

Ada kekhawatiran apakah qualitasnya akan seperti MoChin? Sepertinya kekhawatiran itu bisa ditepis, karena Bajaj di negeri asalnya (India)
adalah produsen motor terbesar kedua setelah Honda, so asal-usulnya jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.
Anda tertarik dan mau ikutan Petisi dengan surat terbuka ke PT. Bajaj Auto Indonesia ? silahkan kunjungi dan berikan signature anda di http://www.petitiononline.com/pulsar07/petition.html

09 November 2006

Suatu saat kan kujemput kalian

Anak-anakku sayang, anak-anakku yang malang..
Anak-anakku telah mengambil keputusan
Tanpa sadar dan dalam ketidak tauan
Dijadikan perisai dalam kepolosan

Memanfaatkan apa yang disebut sebagai kesetiaan
Dijadikan pahlawan, untuk menutupi yang sejatinya hanya korban
Diatas mezbah.. sang dewa rakus penghisap darah.. yang bagaikan lintah..
Yang ternyata masih terus meminta persembahan..

Pengabdian terlanjur diberikan tanpa bisa lagi keluar dari kubangan..
Dengan tumbal-tumbal yang masih akan terus dibayarkan..
Kukira kalian telah cukup dewasa untuk dapat menangkap makna..
Dan bisa berdiri diatas kaki sendiri sambil belajar yang hakiki

Maafkan aku, yang tak bisa lagi menolongmu..
Dengan jahat kalian telah terenggut dariku..
Sekedar untuk menyanjung harga diri dan memanjakan emosi..
Atau sekedar memuja rasa, bahwa diri paling suci...

Namun akan terus kuselimuti kalian dengan kerinduan..
Dan rasa sayang yang tak pernah terbungkamkan..
Walau ada bilur-bilur luka dihati kita..
Namun kasih tetap diatas segalanya
Suatu saat kan kujemput kalian
. dalam rengkuhku.., dalam pelukku.., wahai anak-anakku..


09 September 2006

Kumpulan Puisi Guratan Hati (4)

DIPECAT

Ketika kejujuran dan kebohongan tak ada lagi sekat
Banyak langkah diayun tanpa sepakat
Yang dalam genggaman bahkan terlumat
Kebersamaan jadi asing.., gelap..kadang menyengat
Hari-hari berselubungkan was-was dan tercekat
Dalam gontai hatipun terpikat, terpikat dan terpikat..
Lalu bermuka dua menjadi beban yang makin berat
Akhirnya nekat
Walau sadar ada yang terhujat..
Dan membuat beberapa keping hati - tersayat
Akupun dipecat,
. dibuang dalam pekat,
. . . Akankah sampai akhir hayat..??
Semoga sanggup bertahan dan tetap kuat..
Menggenggam jati diri seorang Saksi, terus sebagai kiat
Walau sadar ada cacat yang melekat
Yakin kepada yang maha melihat..,
. bahwa dalam hati ini ada tobat dan masih penuh niat



TERKUCIL

Setelah sekian lama terkucil
Jiwa hampir beku dingin menggigil
Mengapa diterima kembali sepertinya musykil..??
Benarkah pintu ampunan tertutup dan jadi mustahil.. ??
Segenap langkahpun tak ada hasil
Asakupun sudah hampir ketitik nihil
Hanya namaMu dengan lirih tetap kupanggil

Namun..
Kujaga agar kasihku tak pudar..
Berjuang agar imanku tak semakin samar..
Tetap bertahan dalam perih dan rasa lapar..
Menanti secercah sinar dengan berusaha tetap tegar..
Karena kuyakin KasihNya masih berpijar..
. untuk membuka hati-hati beku,
. . menjadi terkuak lebar-lebar..
. . . menepis segala gusar..
. . . . dan mulut-mulut yang bisu,
. . . . . . kembali penuh kelakar



MAAF

Bagi setiap yang pernah kusakiti
Kumohon maaf dari dasar hati..
Bukan hasratku sengaja mendera derita..
Atau mencemplungkan kalian dalam petaka..

Aku sekedar manusia biasa..
Yang ternyata lemah dan gampang menyerah..
Bisa jadi aku memang bejat..
Namun yakinlah bahwa itu bukan tabiat..

Tapi jangan minta aku kembali..
Menggeluti hari-hari getir yang tak mungkin kujalani..
Bukan enggan.. tapi memang tak sanggup lagi
Selain kini sudah ada yang disini..
Yang harus kucintai dan kulindungi..

04 September 2006

Hanya sebuah ide kecil tentang Tampilan Menu dalam sebuah Aplikasi vFP

Berikut ini contoh tampilan Menu dalam Aplikasi GLS@XP (General Ledger System), yang saya buat dengan cara-cara yang sangat konvensional hanya dengan memanfaatkan Form dan PageFrame plus polas-poles dikit sana-sini (PageFrame digunakan untuk tampilan SubMenu).
Sebagai gambaran, dalam contoh disamping - pada Event ThisForm.Menu2.Click (Laporan) isinya adalah:
MenuKlik="Menu2"
ThisForm.Shape1.Top=(ThisForm.MN2.Top)-8
ThisForm.Shape2.Top=(ThisForm.MN2.Top)
ThisForm.Label1.Caption=UPPER(This.Caption)
ThisForm.Menu1.ForeColor= 0
ThisForm.Menu2.ForeColor= lnColor9
ThisForm.Menu3.ForeColor= 0
ThisForm.Menu4.ForeColor= 0
ThisForm.Menu5.ForeColor= 0
This.Refresh
ThisForm.PageframeMenu.PageOutput.SetFocus

(Klik Gambar untuk melihat gambar yang lebih besar)
Sedikit Penjelasan:
1. Baris ke 1 'MenuKlik' merupakan Variable untuk mengingat Menu mana yang terakhir diKlik agar saat Form Menu dipanggil Cursor dan PageFrame akan langsung mengAktifkan Menu terakhir.
2. Baris ke 2 dan 3 untuk memindahkan Shape ke Menu Utama yang sedang Aktif
3. Baris ke empat mengganti label judul diatas PageFrame agar sama dengan Menu Utama yang sedang Aktif. (Tab PageFrame saya tutupi dengan Label judul tersebut)
4. Baris 5 s/d 9 merubah warna Font Menu Utama: yang sedang aktif dengan warna putih (lnColor9) dan yang tidak sedang dipilih berwarna default (hitam).
5. Baris 11 Untuk mengaktifkan salah satu Page dalam PageFrame yang isinya merupakan Sub Menu dari Menu yang sedang dipilih.

Saya gunakan sebuah PageFrame dengan 5 Page sesuai dengan jumlah MenuUtama.
Entry Data SubMenunya Page1, Laporan SubMenunya di Page2, Master Data SubMenunya di Page3 dst.
Selanjutnya tinggal masukkan saja perintah-perintah sesuai kebutuhan dalam masing-masing Label yang ada dalam tiap Page dalam PageFrame pada Click Event-nya.
Contoh tampilan diatas:
ThisForm.PageFrame.Page2.Label11.Click - isinya: Do Form NrcSaldo
ThisForm.PageFrame.Page2.Label12.Click - isinya: Do Form BukuPemb
ThisForm.PageFrame.Page2.Label2.Click - isinya: Do Form LapKeu
ThisForm.PageFrame.Page2.Label3.Click
- isinya: Do Form Audit
ThisForm.PageFrame.Page2.Label4.Click
- isinya: Do Form CashFlow
dst.

Beres dah.., kita bisa punya menu sendiri yang uniq sesuai selera kita tanpa harus terpaku pada system menu yang sudah umum digunakan.

30 August 2006

Kumpulan Puisi Guratan Hati (3)

PERKAWINAN 1
Hari ini..., Sebuah ikatan diikrarkan,
Sebuah janji dengan khidmat digumamkan..,
untuk menyatukan perbedaan-perbedaan.. dan
menjadikannya sebuah jalinan yang tak terpatahkan...
Hari ini..., terasa sarat dengan gemerlapnya makna

Sayup terlantun dari sudut terdalam sepasang kalbu ;
Kekasih.., Kaulah tulang dari tulangku...
Kekasih.., Kaulah karunia terindah bagiku...
Kaulah separuh nafasku...
Kaulah sebelah sayapku...
denganmu kuingin terbang
menggapai seluruh angan...
menggayuh segenap purnama kehidupan
Kekasih..., Aku mencintaimu dengan seluruh serat-serat jiwaku...
Kekasih..., Aku menyayangimu dengan seluruh bening batinku...
Hanya Kepadamu akan kupasrahkan seutuh kesetiaanku

Hari ini..., Kita padu.. melaju.. keujung-ujung ilusi
Membuat nyata seluruh mimpi-mimpi suci...
Menjemput setiap penggalan bahagia yang ada...
Merangkumnya menjadi milik seutuhnya...
Kemudian erat mendekapnya ....
Bersama rengkuhan perkenan-Nya...
Menembus cakrawala waktu, abadi.... selamanya.....



PERKAWINAN 2
Rasa syukur yang membuncah
Saat tergenggam secercah yang makin cerah
Bersama senyum yang tersungging disetiap wajah
Memberi restu atas hati yang telah padu dan saling pasrah.
Dengarkan ikrar kami:
Bahwa, saat ini bukan hanya pelaminan sehari
Tetapi, sebuah awal mahligai yang abadi
Akan kami ubah setiap problema menjadi canda
Akan kami cipta bahagia dari setiap saat yang ada
Bahkan dari serpihan duka, bila itu harus ada
Menjadikan setiap hari sebagai ritual-ritual suci
Merajut rasa didada agar tumbuh makin perkasa..
Menjadikan setiap langkah kehidupan,
Selalu sebagai sebuah kebersamaan
Tak bergeming walau badai berdenting
Menjaganya tetap utuh dan takkan pernah runtuh



BERSATU DENGAN SEMPURNA
Kubinarkan tatapku beradu dalam teduh beningnya matamu
Kudesahkan isi batinku bersama setiap tarikan nafas dari hidungmu
Kualunkan senandung asaku dengan lembut mengalir ditelingamu
Kunikmati bahagiaku, setiap kali tersungging senyum dibibir mungilmu
Kugumamkan “engkau milikku..”, selalu setiap kupandangi belahan dagumu
Kubenamkan segenap rasaku dalam dadamu diantara rengkuh lengan-lenganmu
Kuleburkan seluruh jiwaku dalam setiap jengkal dirimu
Tak ada yang tersisa..,
Kuserahkan semua..,
Tidak lagi dua..,
Bersatu dengan sempurna..,
Bersama dengan perkenanNya..,
Hari ini dan selamanya...



PENGHANTAR KALA KITA DIPISAHKAN
Ketika jenuh mulai menggejala
Ketika diletakkan batas didepan kita
Sehingga jenjang kemudian enggan berbicara

Tiba-tiba tekad menggeliat
Kucoba meraih bayang
Kucoba menggapai asa
Kucoba merengkuhnya diantara keraguan untuk menapakinya

Hari ini…..
Kutatap mejaku…, kursiku… dan setiap sudut ruang-ruangku
Kucatat dalam buku-buku hatiku setiap relung wajah-wajahmu
Kuukir didinding kalbu seluruh candamu
juga seluruh hari-hari bersamamu…
Rasanya … Ingin tetap kupeluk semuanya dan kubawa ….
Namun kusadar itu takbisa….

Hari-hari akan terus bergulir
Datang dan pergi
Kadang tantang akan membentang
Kadang semilirpun datang

Yang pasti…
Kita tetap padu dihati
Erat menembus jarak
Serasa tetap bersama.
Bye my Friends..….. I will miss you……



SAHABAT
Sejak waktu membuat kita padu
Jeda seolah tak ada
dalam merangkum masa menjadi penuh warna
Saling bertukar suka dan keluh
Menguntai canda, mengusir jenuh

Namun, hari-hari tak selalu kompromi
Badai kadang datang menari
Lukapun bisa tercipta tanpa disadari
Haruskah kita pasrah dan menyerah..?

Sahabat senantiasa dekat dan erat
Tak boleh ada sekat apalagi jerat..
Siap berbagi maaf setiap saat..
Dan.. membuka hati bagi yang sedang sarat

Kekasihku adalah juga sahabatku..
Sahabat tetap sahabat..tak berbatas waktu..
Menembus pekat menyongsong susunan baru..

15 August 2006

Menghakimi

Pada dasarnya Manusia telah diciptakan menurut gambarNya, dalam artian bahwa setiap Manusia sejak lahir telah dibekali dengan sifat-sifat utama Illahi seperti Kasih, Kuasa, Hikmat dan Keadilan, ya salah satunya adalah Keadilan. Terlepas dari begitu maraknya penyalah-gunaan hukum dan keadilan bahkan oleh mereka-mereka yang diberi wewenang untuk menegakkannya, harus kita akui bahwa tugas seorang hakim ternyata sangat berat. Tugas utamanya adalah untuk “Menghakimi”, artinya seorang hakim harus memberikan keputusan hukum yang seadil-adilnya dengan mempertimbangkan segala-sesuatu yang terkait dengan perkara yang sedang ditanganinya, bahkan fakta-fakta sekecil apapun tidak boleh diabaikan begitu saja, karena apa yang mungkin nampaknya kecil – kadang bisa berpengaruh sangat besar terhadap lahirnya sebuah keadilan.
Tapi taukah anda..? Bahwa tanpa sadar kita telah menjadi hakim-hakim dalam keseharian kita? Tiap hari atau tiap saat kita dituntut untuk mengambil keputusan, mengambil sikap terhadap orang-orang lain disekitar kita, berdasarkan pada apa yang kita lihat, kita rasakan, kita pikirkan atau juga dari informasi-informasi yang kita terima.
Sekarang cobalah ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut ini kepada diri sendiri:
- Pada saat-saat demikian sudahkah kita menjadi hakim-hakim yang adil ?
- Sudahkah kita mengumpulkan sebanyak-banyaknya bahan pertimbangan, bahkan pada hal-hal yang nampaknya sepele, dan seberapa akuratkah bukti-bukti maupun informasi yang kita miliki ?
- Sudahkah dengan cara yang seimbang kita meninjau hal-hal yang memberatkan demikian juga perkara-perkara positif yang meringankan secara proporsional?
- Apakah kita cenderung menjadi seperti Jaksa ataukah menjadi seperti Pembela?
- Apakah kita menggunakan standar yang sama untuk siapapun ?
Biasanya kita menjadi sangat sensitif terhadap rasa keadilan saat kita menjadi Obyek Justifikasi, ya betapa sangat mudahnya bagi kita untuk segera merasakan bahwa kita telah diperlakukan dengan tidak adil dan menjadi sangat sakit hati.
Namun bagaimana ketika kita harus manjadi hakim? Dimanakah kepekaan kita tersebut?
Jujur harus kita akui.. betapa seringnya kita menjadi hakim-hakim yang gegabah.. coba lihat, kadang hanya dari sebuah Gosip atau hanya dari Informasi ala kadarnya, kita sudah berani menjatuhkan vonis terhadap seseorang. Atau saat sebenarnya yang kita tahu atau dengar hanya permukaan masalahnya saja tapi kita merasa sudah tau segalanya, sampai lahir sebuah ungkapan “Don’t judge the book by the Cover”, sebuah ungkapan yang senada dengan Ayat Alkitab di Yoh.7:24 yang mengatakan:” Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil.”
Tanpa kita sadari banyak orang telah menjadi sakit hati atas kegegabahan kita.
Kita menuntut kesempurnaan dari orang-orang yang tidak sempurna, lebih extrimnya lagi telah kita ciptakan banyak “Sengkon dan Karta” disekitar kita, kita jatuhkan “hukuman mati” kepada orang-orang yang sebenarnya tidak layak menerimanya, kita mengenal istilah-istilah seperti Trial by the Pers, Pembunuhan karakter dll.
Bahkan sering kita terapkan pembalikan.., kita jatuhkan Vonis terlebih dahulu hanya karena kita menghendakinya atau menyukainya baru kita kumpulkan bukti-buktinya menyusul kemudian. (khusus yang mendukung Vonis tersebut tentunya). Duh.. ternyata kita-kita selama ini telah menjadi hakim-hakim yang sangat lalim.
Lalu bagaimanakah sebaiknya sikap kita ? Adakah sosok yang layak kita jadikan anutan.., atau yang dapat memberikan pola tentang sebuah keadilan yang sejati..?
Siapa yang menyangkal bahwa Allah yang diatas adalah Maha Adil..? Namun keadilan macam apakah yang beliau terapkan. Apakah sekedar seimbang, tutup mata dan jatuhkan hukuman (digambarkan dengan pedang) seperti lambang pengadilan didunia ini. Sama sekali tidak demikian.. Allah yang bernama YEHUWA merupakan personifikasi dari KASIH (1Yoh.4:8). Penerapan sifat-sifat utama yang lainnya selalu bermuara kepada sifat paling utamanya tersebut. Jadi pada saat manjalankan keadilan, yang pertama akan beliau kumpulkan atau yang menjadi fokus utamanya adalah: Apakah bisa ditemukan alasan-alasan untuk mengampuni bukan alasan-alasan untuk menghukum.
Cukup dengan sebuah “pertobatan” beliau sudah siap menutup mata bahkan walau sehitam atau seberat apapun kesalahan-kesalahan yang manusia telah perbuat dihadapanNya. (Yes.1:18), menakjubkan bukan?? Tidak rumit alias sederhana dan tidak dibutuhkan buku-buku hukum yang tebal dan njlimet.
Dan metode pengadilan macam itu pula yang telah dan akan diterapkan oleh sang Hakim Agung yang diangkatnya, putra tunggalnya sendiri YESUS KRISTUS khususnya dalam pengadilan terAdil sepanjang sejarah kehidupan manusia, didalam Susunan Barunya kelak.
Nah pola merekalah yang dapat kita semua jadikan acuan saat kita harus menjadi hakim-hakim dalam kehidupan sehari-hari saat ini, terhadap anak-anak kita sendiri atau anggota keluarga yang lainnya, terhadap rekan seiman, tetangga, rekan sekerja atau terhadap pribadi lain manapun.
Tidak mudah memang namun patut diupayakan..

27 July 2006

Kumpulan Puisi Guratan Hati (2)

GELORA KALBUMU
Gelora kalbumu adalah bianglala terindah bagi jiwaku...
Seluruh syaraf hidupku menggelinjang bahagia menerima cintamu
Walau saat ini hanya hatimu dan bukan seutuhmu yang dalam genggamku..
Walau semuanya masih hanya terucap dalam bisu..
Tapi kadang ..cemburu pada masa lalu datang menantang...
Keraguanpun masih sering tampil menerjang...
Galau.. kalau-kalau yang dihatimu menjadi gersang
Kurasakan dirimu bagai gelombang....
Disatu saat melambung dengan gemilang
Dan sewaktu-waktu bisa terhempas menghilang
Aku tak punya apa-apa selain sebuah makna yang memenuhi dada
Walaupun dalam karsa ingin kuberikan segalanya
Namun terhadang terjalnya tebing kendala..
Cukupkah rasa yang ada kuikat selamanya..,
hanya dengan senandung-senandung cinta...?
Tidak..., desahmu...
Aku butuh sosok yang selalu ada disisi..
Yang bisa diajak untuk membunuh sepi...
Dan bersama-sama merangkai mimpi..
Akhirnya setumpuk tanya.. kugantung ke awan
Haruskah kurelakan dirimu, menggayuh bahagiamu...?, tanpa aku..?
Haruskah kuakhiri rindu-rinduku.. dan kembali dalam hari-hari beku ..?
Kuteriak Tidak..!
Dan akhirnya aku benar-benar kelu
Dalam mencoba berdiri diantara jerit hatimu dan hatiku...
Kulelah dan pasrah...
Sambil terus mencoba menepis resah
Kubiarkan saja semuanya mengambang apa adanya


JAGA DIRIMU BAIK-BAIK
Seperti dalam Kisi-kisi tanpa terali
Kau jalani hari-hari
Menembus sepi diantara sekian mata yang menari
Ditengah-tengah celoteh yang menyakiti
Yang tak peduli lagi akan harga diri yang kau miliki
Mereka obralkan puji yang bukan dari hati
Sekedar membeli senyum dibibirmu
Atau asal bisa menyentuhmu
Atau boleh menikmati cantik wajahmu
Kadang mereka sodorkan goda dan coba-coba.
Dalam canda-canda yang menyembunyikan cela..
Seolah tahu kau tanpa penjaga..
Ingin kubidangkan dada dan kuusir mereka
Atau kugandeng tanganmu
Dan kudekap erat dirimu
Sambil kuumumkan kau adalah milikku
Agar tak ada lagi yang mengganggu
Ingin kuiringi setiap langkahmu disiang hari
mendampingi hatimu agar selalu bisa bernyanyi
menepis resah, duka dan takutmu selama ini
Ingin kujaga malam-malammu
Dan kuselimuti dengan hangatnya cintaku
Supaya lelap tidurmu
Hingga dapat kulihat senyuman damai..
dibibir mungil diatas belahan dagu..
Yang terekah bersama mimpi-mimpi indahmu.


KAMIS KELABU
Saat daun-daun cintamu merimbun dan biru
Saat akar-akar kasihmu makin kuat menyatu
Pintu bernama restu tertutup bisu
Jalan bernama kemungkinan berujung buntu
Kugapai-gapai asa yang makin tak tentu

Dihari Kamis kelabu..
Kudengar pamitmu diantara derai isakmu
Sejuta tangan seolah merenggutmu dari sisiku
Dengan kelu harus kulepas dirimu dari rengkuhku
Aku gagal menahanmu tetap dalam dimensiku

Dada sesak, kerongkongan tersedak, ingin berontak
Mau pasrah, hati teriak gelisah, enggan pisah
Batin terguguk nyalang, menangisi yang hilang
Pandang menerawang dan kaki goyah terguncang
Cinta sejati dan segala warnanya harus melayang
Justru saat sedang semi berkembang
Meninggalkan seonggok hati dalam centang perentang

Membawa pedihnya luka.. kutelusuri hari-hari yang gersang
Mencoba tetap senandungkan tembang walau nadanya sumbang
Dalam lelah.. kucoba tuk menepis resah
Dalam samar.. kugoreskan asa agar tak pudar
Dalam sunyi.. terus kutorehkan mimpi-mimpi
Obsesi dapat menjemput kembali cinta sejati
Yang pada suatu hari dapat kita semaikan lagi
Untuk abadi dan tidak pernah mati

Tuhanku...
Kubersimpuh dibawah kakiMu..
Kutengadahkan kepalaku
Kumemohon belas kasihMu
Kugantungkan segenap harapku

Ijinkan dia bisa kembali dalam ruang hidupku
Biar bisa kuraih bahagiaku
Terjalin bersama perkenan dan pelukan kasihMu..
Tanpa membuat cela dan luka-luka dihati sesama..

Kumpulan Puisi Guratan Hati (1)

TOLONG 1
Tolong...
Pasangkan kembali sayap-sayap
..yang telah patah-patah terbelah
Aku ingin berdiri.., pergi... dan lari...
Meninggalkan mimpi-mimpi


TOLONG 2
Tolong...
Jangan Padamkan kobar api tulus ini...
Baranya menghangatkan dinding-dinding hati ...
Siramkan kesejukan
Tapi jangan bekukan...


MIMPI
Malam makin menggelayut
Sementara kesadaranpun makin tercerabut..
Dibalik kilas keremangan... melintas seraut wajah...
Wajah yang gelisah, lelah dan pasrah
Dalam sendiri dan sepi...
Seperti sedang mencari dan menanti...
Wajahku-kah ...??, bukan....!
Matanya bukan mataku..., tetapi disitu ada bayangku...
Hidungnya bukan hidungku.., tetapi desahnya meniupkan aromaku...
Bibirnya bukan bibirku..., tetapi disitu ada jejakku...
Dari langkah-langkah itu..., akhirnya kutahu itu kaki indah milikmu..
Tetesan bening disudut mata itu menyeret seluruh haruku..
Segera kurengkuh.. dan kudekap dalam sendu...
Dalam lelap kupeluk rindu yang makin biru...
Larut bersama malam yang makin kelam...


Kutatap Sepasang Kupu-Kupu
Sepasang Kupu-kupu
Hinggap di tangkai yang beda
walau pada batang yang satu
Pandang mereka beradu dengan sendu
Menantikan sesuatu yang tak tentu..
Mencoba mengais madu dari bunga- bunga yang mulai layu
Adakah harapan untuk menyatu ?
Seperti alur tangkai itu ?
Ketika kelopak-kelopak kembali tegak
Dan sang madu mengucur tanpa malu
Memuaskan dahaga dengan manisnya bahagia
Yang dapat ditangguk setiap harinya
Tanpa ada jarak lagi diantara mereka..

08 June 2006

Ariel - My Son

Tak terasa 16 bulan telah berlalu semenjak kelahiran Ariel putra terkecilku, moment ini akhirnya saya pilih sebagai Posting kedua di My Blog..
Ariel sekarang sudah tumbuh menjadi tidak seperti bayi lagi, walau tidak segemuk saat bulan-bulan awal kelahirannya, namun patut disyukuri bahwa Ariel berkembang menjadi anak yang energik, ngglithis, banyak tingkah dan setiap aktifitasnya sering mengundang tawa. Selain itu juga banyak bicara yang kami-kami orangtua masih susah mencerna maknanya, walaupun satu dua ada yang jelas bisa dipahami maksudnya, seperti: Papa, Mama, Pipi (yang kadang berarti Pipi atau Pipis), Nene (Nenen), Mimik, Mi (Mie), Mamam (maem), Ja (jatuh), dsb, tapi sebagian besar ucapannya adalah bahasa planet.
Saya benar-benar suka pandangi wajahnya, benar-benar sebuah komposisi yang luar biasa dari sang Seniman Agung, matanya yang bulat indah berbulu mata lentik dipadu dengan hidungnya yang lumayan mancung plus mulut mungil dengan garis-garis bibirnya yang bak lukisan lengkap dengan belahan dagu yang agak samar. Saat tertawa akan tampak berjajar enam buah giginya, empat diatas dan dua dibawah .. uh.. sungguh menggemaskan.
Yang menarik lagi, sepertinya dia adalah anak yang rajin/sregep (semoga akan begitu sampai dewasa) Bisa bayangkan saat dia nyapu.. dengan sapu yang panjangnya dua kali tinggi tubuhnya..? juga kalau dia ikut-ikutan ngepel pakai sodokan, juga kalau dia pegang lap dan dengan sungguh-sungguh menggosok-gosokan ke perabot dirumah kami.. pokoknya selama nggak tidur.. dia akan lakukan apa saja.. kayak nggak ada capai-nya.
Ariel.. kenapa saya pilih nama itu, stop.. jangan salah sangka seperti sering dikomentarkan banyak tetangga. Sungguh..!, Nggak ada hubungannya sama sekali dengan Peter Pan.. Simaklah Puisi berikut yang saya buat saat kelahirannya:

BUAH HATI HADIAH DARI SURGA

Di hari Minggu, 6 Februari 2005
Saat mentari mulai menutupi separo wajahnya
seiring senja yang merekahkan senyumnya
Pertama kali kau hirup udara,
disusul dengan tangismu yang membahana
Seolah sebuah pemberitahuan “ Papa.., Mama.., aku telah ada..!!”
Kau bawakan sebongkah bahagia dan segugus sukacita
Sebagai akhir sembilan bulan penantian,
juga awal sebuah lagi perjuangan panjang

Kuberi nama kau: Ariel Osaze Koinda Budi

Karena dipundak mungilmu telah kugantungkan setumpuk harapan
Ariel, berarti sang Singa dari Yehuwa,
Osaze, berarti pribadi kesayanganNya.., sedangkan
Koinda Budi adalah paduan nama Papa dan Mama
Sanggupkah kamu memikulnya, anakku..?
Selain menjadi pemer-erat cinta kami
Jadilah pria perkasa - jasmani, batin dan rohani
Jadilah pribadi kesayangan Yehuwa,
yang juga dikasihi dan disayangi semua
sepanjang usiamu.., tanpa batas waktu..














Tangisan Pertamanya di RS.Elisabeth Semarang

16 January 2006

Poem from "My Best Friend"

WHEN YOU FEEL YOU CAN NO LONGER ENDURE

I came to Jehovah on bended knee
to tell of the persecution that had befallen me
I said to Jehovah, "I Can't take Anymore,
Please bring soon, your great day of war!"
I endure and endure, I'm at the end of my rope.
I don't think with much more of this I can cope.
It's constant pressure both day and night,
between the World and Satan, I don't see much light.
Jehovah was silent as He could be.
As I rattled on with what bothered me,
He lovingly listened as I emptied my head,
then softly smiled before He said,
"I understand what your going through,
this time of the end makes it harder on you.
But you see, I have been waiting oh so long,
and I must make sure my people are strong.
Since the very first couple, Adam and Eve,
My heart has been constantly made to grieve.
I sent my most precious Son to die,
He took a deep breath, and then he sighed,
I have been pushed aside by those I love,
for other gods they put high above.
I have been denied to exist at all,
by those who claimed to have evolved.
I do not wish you to suffer or cry,
and I'll never leave you, on that you can rely.
You will endure more than you can,
I will be there always to guide your hand.
The Kingdom is for those who endure to the end.
I am Jehovah, my rules I do not bend.
I know its not easy all around the Globe.
But please, just think of my faithful servant, Job.
For his persecution he never knew why,
yet in his weakest moment, he did not me deny.
You know the reasons, and yet you complain.
Be glad you have been chosen to bear my name.
Not all will be as privileged as you have been.
" Then he said with a heart warming grin,
"Just Preach and Endure all you can,
and if you get scared, reach out and take my hand.
I'll guide and direct you, just draw close to me.
The end is too close now, please don't turn you back on me."
I felt so ashamed, I wanted to Cry.
Didn't I once say,
When I was baptized, was not this what I meant?
And I remembered my promise... To follow in the footsteps of the Son that he sent